Jumat, 15 Mei 2015

Sandal yang Tertukar..

Gara-gara sandal tertukar semalam, berujung pada obrolan seputar keimanan. Kok bisa? Lha bisa, orang katanya lebih baik sandal yang tertukar dari pada iman kita yang tertukar/ tergadai. Sama-sama dapat malu namun kadar 'kemaluannya' itu yg berbeda ('kemaluan' disini = rasa malu). 

Kalau sandal yang tertukar mungkin malunya pas ketemu orang dijalan, itupun yang memang kebetulan lihat. Karena kebanyakan orang acuh tak acuh dengan urusan kita. Kalaupun harus malu, tinggal kita kelola manajemen malunya. Kita tekan rasa malu dengan menaikan rasa kepercayaan diri. Insyaallah, hidung kita ga akan copot kok karena urusan sepele begini. Dan dengan PD bahkan orang lain pun ga akan tau dengan apa yang tengah kita alami.
Itu untuk kasus sendal tertukar.

                                          Picture; Sorry..kondisi sandal apa adanya.. ^^

Lalu bagaimana jikalau iman kita yang tertukar?
Seperti yang tadi dibilang, derajat malunya itu lebih tinggi dari sekadar sandal yang tertukar. Malunya tuh ga cuman disini (dunia), tapi juga disana (akhirat). Tidak hanya pada mahluk yang ada di bumi tapi juga pada Sang Penguasa diri, Allah SWT. Dan mending kalau hanya sekadar malu, tapi ini katanya akan celaka pula. Hiiiiiiyy.. nau'dzubillahimindalik..

Sadar ataupun tidak, dari dulu sampai sekarang banyak sekali fenomena orang menukarkan keimanannya dengan dunia. Baik itu ditukar hanya dengan satu dus indomie ataupun kekuasaan yang melangit. Dan memang 'iman' itu memiliki daya tawar tinggi. Tergantung kondisi keimanannya. 
Semakin tinggi iman seseorang maka semakin tinggi pula daya tawarnya. Sampai ada kasus dimana orang/ lembaga rela menggelontorkan sekian milyar berikut kekuasaan hanya untuk memalingkan seseorang dari keimanannya.

Tetapi setinggi apapun nilai yang ada di dunia, tetap tidak ada yang bisa menawar dengan pantas harga untuk sebuah keimanan. Apalagi kalau disisi Allah itu, nikmat dunia ini senilai harganya dengan sayap nyamuk (HR. Tirmidzi).

"Tapi yaa namanya juga godaan/ujian hidup. Siapa yg menjadikan iman itu prinsip hidupnya, dialah yg selamat dr godaan". Kata teman.

Semoga kita semua terhindar dari hal-hal seperti itu. Selamat dunia-akhirat. Aamiin..
Tidak ada kata terlambat untuk memulai yang baik.. (alarm untuk diri sendiri)

Kamis, 14 Mei 2015

Soal Berita Prostitusi

Maraknya pemberitaan soal prostitusi di dunia maya akhir-akhir ini membuat saya mual sekaligus miris setengah mati. Beragam kasus serupa (prostitusi) dengan kisah dan pelaku yang berbeda-beda, setiap hari wara-wiri di televisi, entah itu breaking news pagi, siang, malam, bahkan tengah malam. Belum lagi setiap buka harian online, pastinya selalu terselip bahkan berulang-ulangan ulasan mengenai hal tersebut.

Entah siapa yang memutuskan dan memilih tema untuk perkembangan berita akhir-akhir ini, semua nampak sama dan serupa. Sehingga saking seringnya, kasus bombastis yang seharusnya dapat tanggapan serius mendadak jadi hal biasa. Seolah membentuk opini publik yang mengarahkan pada sikap  "pemakluman" fenomena itu terjadi di jaman seperti sekarang.

Saya sebagai penikmat berita sebetulnya masih bisa memilih berita yang sekiranya penting untuk dibaca. Namun diantara sekian banyak berita politik yang menyesakkan, justru berita kriminalitas lah yang banyak mendapatkan perhatian. (Bukan saya saja, lho! Tp kebanyakan orang disekitar saya pun berpendapat demikian). Apalagi kalau beritanya kontroversial, semua orang 'nyempet-nyempetin' mengikuti setiap perkembangannya. Mungkin karena hal tersebut paling dekat dan mungkin untuk bisa terjadi disekitar kita.

Nah, untuk berita sekarang mengenai prostitusi artis, saya tidak akan berkomentar banyak. Karena sebetulnya seperti yang Moammar Emka bilang, isu ini sudah lama terjadi dan memang benar adanya. Hanya entah kenapa akhir-akhir ini baru diblow-up.
Semoga saja menjadi kabar baik dan merupakan akhir hayat dari eksisnya bisnis berlendir ini.
Bukan sebagai pengalih isu semata.


‘Table Manners’ SMK BPI 2014 /2015


Rabu, 13 mei 2015, para siswi SMK BPI untuk program kejuruan Administrasi Perkantoran (AP) melaksanakan kegiatan Table Manners di Hotel Savoy Homann – Bandung. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswi kelas X dan XI AP ini adalah kegiatan yang masih satu paket dengan program ‘Beauty Class’ di minggu kemarin. Yang mana harapannya dari kegiatan ini, para siswi selain having good performance juga manners.

Dalam kegiatan Table Manners kemarin, para siswi tidak hanya diajarkan bagaimana memiliki manners di meja makan, tetapi juga ada pembekalan mengenai Public Speaking yang dijelaskan oleh Staff Management Hotel bagian Humas. Dari pantauan yang ada terlihat para siswi sangat antusias dengan pembahasan ini, banyak diantaranya mengajukan beberapa pertanyaan seputar Publik Speaking yang sebelumnya belum tersampaikan dalam pembahasan. Seperti permasalahan-permasalahan yang umumnya dihadapi oleh para public speaker.    


Tidak hanya itu, sesaat sebelum Table Manner, para Staff Management Hotel mengajak para siswi  melakukan Hotel Tour. Layaknya sebuah tour, para siswi dengan dibagi menjadi tiga kelompok diajak berkeliling di dalam hotel. Melihat bermacam fasilitas, kondisi dan penghargaan yang telah didapat. Dan sebagai salah satu Hotel yang banyak menjadi saksi sejarah, Hotel Savoy Homann betul-betul luar biasa. Akibat dari dedikasinya, integritasnya dan eksistensinya selama puluhan tahun Savoy Homann menjadi salah satu tempat yang masuk kategori cagar budaya di Kota Bandung.   

Dokumentasi:

     >> Public Speaking



     >> Hotel Tour






    >> Table Manners



    >> Meals





  ============================== Galeri Narsis ===========================